Monday, January 4, 2021

KEJUARAAN TENIS MEJA MASA PANDEMI COVID 19 TAHUN 2020 TANJUNGPINANG


Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Demikian pepatah ini dimaknai positif oleh Pengurus Kota PTMSI Tanjungpinang dalam merespon kondisi pandemi virus yang sudah hampir 1 tahun terjadi. Pengurus PTMSI meyakini, bahwa dengan berolahraga, maka kondisi tubuh tetap fit dan akan dibarengi dengan pikiran-pikiran yang jernih. Sehingga melalui kesempatan ini, Pengurus melaksanakan kegiatan turnamen yang diberi judul Kejuaraan Tenis Meja Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020. Kegiatan tersebut didukung penuh oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang. Tanggal turnamen yang ditentukan panitia adalah 31 Desember 2020 sampai dengan 01 Januari 2021 yang berlokasi di Plaza Bintan Centre No. 18A (PTM Bintan Centre) Jln. DI Panjaitan Km. 9 Tanjungpinang. Semula Pertandingan direncanakan di Gedung Pramuka Jalan Dompak, Tanjungpinang. Namun karena beberapa pertimbangan, akhirnya Pengurus meminta izin kepada pemilik PTM Bincent untuk menggunakan tempat dan meja yang ada di PTM Bincent. 

A. Nomor Pertandingan dan Jumlah Peserta
Nomor yang dipertandingkan pada Turnamen Tenis Meja Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 adalah: 
a. Tunggal Putra/Putri Junior diikuti sebanyak  6 peserta
b. Tunggal Putra/Putri Senior diikuti sebanyak 28 peserta
c. Beregu Duo Putra/Putri Senior diikuti sebanyak 16 regu duo.

Setiap peserta yang mengikuti maupun menonton langsung kejuaraan tersebut, diwajibkan mematuhi PROKES (Protokol Kesehatan) berupa mencuci tanganmenjaga jarak dan memakai maskerPeserta/penonton yang memasuki gedung pertandingan pun wajib mengukur suhu badan. Bagi peserta/penonton yang bersuhu di atas 37,5oC tidak dibenarkan masuk gedung. Selain itu, setiap atlit yang sedang bertanding wajib menggunakan sarung tangan pada tangan kiri atau kanan saat bertanding. Sarung tangan disediakan oleh panitia dan dapat diambil saat melakukan konfirmasi pendaftaran peserta. Hanya saja, saat bertanding, peserta dan wasit yang memimpin pertandingan tidak diperkenankan menggunakan masker.

Khusus pertandingan tunggal, baik putra/putri junior hanya dapat diikuti oleh siswa yang bersekolah di Kota Tanjungpinang dan berusia maksimal 18 tahun.  Sedangkan Nomor pertandingan tunggal putra/putri senior hanya dapat diikuti oleh seluruh peserta yang berdomisili di Kota Tanjungpinang atau memiliki KTP Kota Tanjungpinang. Namun Nomor pertandingan beregu duo putra/putri senior diikuti dua orang peserta yang berdomisili, memiliki KTP atau bersekolah di Kota Tanjungpinang atau Kabupaten Bintan dengan komposisi pemain pertama berusia maksimal 45 tahun dan pemain kedua berusia lebih dari 45 tahun.

B. Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan mengacu pada ketentuan yang dikeluarkan oleh ITTF, khususnya dengan
ketentuan sebagai berikut: 
  1. Pertandingan beregu akan dipertandingkan dalam 2 babak atau tahap, babak pertama dipertandingkan dalam setengah kompetisi (single round robin group system), juara 1 dari masing-masing pool/group dipertandingkan kembali pada babak kedua dengan sistem gugur.
  2. Khusus sistem permainan beregu duo menggunakan best of 3 matches (2 singles and 1 doubles) yaitu 3 pertandingan terbaik (2 tunggal dan 1 ganda), 1 tim terdiri dari 2 orang dengan susunan pemain sebagai berikut: A vs X || AB vs XY || B vs Y
  3. Seluruh pertandingan tunggal akan dipertandingkan dalam 2 babak atau tahap. Babak pertama dipertandingkan dalam setengah kompetisi (single round robin group system) dan babak kedua dengan sistem gugur.
  4. Pertandingan tunggal menggunakan 5 pertandingan terbaik (the best of five games). Khusus untuk Tunggal Putra/Putri Senior pada babak final dipertandingkan dengan 7 pertandingan terbaik (the best of seven games).
  5. Perlengkapan dan peralatan yang digunakan selama turnamen juga mengacu kepada aturan ITTF. Namun khusus pada karet, Panitia hanya mewajibkan agar peserta menggunakan karet yang berwarna hitam dan merah yang berlogo ITTF.
C. Hasil Kejuaraan dan Total Hadiah
Sebagai hasil pertandingan dari Kejuaraan Tenis Meja Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 adalah sebagai berikut: 
1. Tunggal Junior
    Juara 1 : Yohannes mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000 + sertifikat
    Juara 2 : M. Hamdy mendapatkan hadiah sebesar Rp 750.000 + sertifikat
    Juara 3 : Khairunisa mendapatkan hadiah sebesar Rp 500.000 + sertifikat
                    M. Dzaki Yunus mendapatkan hadiah sebesar Rp 500.000 + sertifikat

2. Tunggal Senior
    Juara 1 : Wahyu Irfan mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.500.000 + sertifikat
    Juara 2 : Husni Mubarak mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000 + sertifikat
    Juara 3 : Nikolas mendapatkan hadiah sebesar Rp 500.000 + sertifikat
                    M. Hamdy mendapatkan hadiah sebesar Rp 500.000 + sertifikat

3. Beregu Duo
    Juara 1 : Husni Mubarak/Jhoni mendapatkan hadiah sebesar Rp 3.000.000 + sertifikat
    Juara 2 : Martin Roito/Mastur Taher mendapatkan hadiah sebesar Rp 2.000.000 + sertifikat
    Juara 3 : Nikholas/Wahyu Irfan mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000 + sertifikat
                    Eri Saputra/Faku mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000 + sertifikat

Pemenang Nomor Beregu Duo


Pemenang Nomor Tunggal Senior












Tuesday, November 3, 2020

KARET BINTIK ATAU LICIN

karet bintik

karet licin

Oleh: Anak Bawang


Unik. Itulah kata yang sering tersemat dalam cabang tenis meja. Jenis pukulan, teknik, kayu, karet dll yang dimiliki setiap pemain berbeda-beda. Cara bermain dengan lawan satu dan yang lainnya selalu berbeda, baik dilihat dari sisi cara bermain, teknik maupun karet yang digunakan. Pingpong memang unik.

Khusus untuk karet, dalam tenis meja dikenal beberapa jenis (licin, bintik dan anti). Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda, tergantung tujuan si pemain.

Untuk pemula disarankan memakai karet licin. Mengapa? Hal ini dimaksudkan agar pemain pemula belajar dan memahami teknik dasar terlebih dahulu.

Untuk tingkat lanjut, tergantung selera dan kemantapan pemain itu sendiri. Menentukan pemakaian karet licin atau bintik adalah pilihan. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. 
Di tengah perjalanan, ada saja pemain yang beralih memakai karet berkarakter lain. Dari licin ke bintik (paling banyak), dari bintik ke licin, dari licin ke anti dll.
Lantas lebih enak mana, pakai licin atau bintik? Atau lebih enak mana, lawan bintik atau lawan licin? 🤔

Sesama pemain harus saling menghargai, walau beda aliran tapi tetap sama dalam satu nafas semangat pingpong.

Semangat sehat dan salam 🏓

DAFTAR KARET LEGAL VERSI ITTF TAHUN 2020

SEJARAH PINGPONG DAN TENIS MEJA

Ping Pong dan Tenis Meja? Sebenarnya tidak ada beda substansial antar keduanya. Hanya saja, urusan bisnis telah membuat permainan ini memiliki 2 nama. Begini ceritanya.

Seperti telah dikemukakan di atas, Ping Pong merupakan nama yang dimunculkan dan kemudian dipatenkan oleh Hamley Brothers bekerja sama dengan John Jaques & Son of Hatton Garden pada tahun 1900. Setelah ‘anak kandung tenis lapangan’ itu mulai popular di awal abad 20, setahun muncul 2 organisasi yang mewadahi permainan ini di Inggris, yakni The Table Tennis Association yang dibentuk 12 Desember 1901 dan The Ping Pong Association yang dirikan 4 hari kemudian. Karena nama Ping Pong telah dipatenkan, The Ping Pong Association diharuskan menggunakan perangkat yang diproduksi oleh John Jaques & Son untuk kompetisi-kompetisi Ping Pong. Perusahaan itu juga mengancam menuntut siapapun yang memainkan Ping Pong tanpa menggunakan perangkat hasil produksi mereka.

Di Amerika Serikat, perusahaan olah raga bernama Parker Brothers bersedia membeli paten dari John Jaques & Sondan menyebarkan Ping Pong di AS. Namun di Inggris, The Ping Pong Association menolak mengikuti kemauan John Jaques & Son. Akhirnya mereka memutuskan mengubah namanya menjadi The Table Tennis Association, sama seperti saudaranya, untuk menghindari kemungkinan penuntutan. Akhirnya duo kembar ini bergabung menjadi satu pada tanggal 1 Mei 1903. Nama yang mereka gunakan adalah The Tabble Tennis Association.Pada tahun 1926, seiring dengan kebangkitan Tenis Meja di Eropa mulai 1920-an, didirikanlah International Table Tennis Federation (ITTF) yang menjadi wadah resmi permainan ini di tingkat dunia. Sejak itulah permainan ini lebih dikenal dengan nama Tenis Meja.

Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam.

Saturday, March 23, 2019

ISTILAH KAYU/BET

Stiffness (kekakuan)
berkaitan dgn efek bambu suatu kayu. Semakin kayu itu flexible,  maka pukulan akan semakin memberikan efeke lontar yg cepat.  Dan lebih terasa saat spin. Semakin dia stiff smakin enak buat smash. 

Hardness (kekerasan)
Semakin kayu itu hard, biasanya akan lebih kencang pengembalian bola namun lebih minim getar. 

Consistency
itu lebih pada kesamaan performa produk pada suatu merk

Precision
Suatu bet bisa dikatakan memiliki precision yg baik jika  keterulangan tempat jatuhnya bola dgn teknik pukulan yg sama, selalu di area yg sama, yg mana ini dipengaruhi juga oleh sweetpot (area pantulan terbaik suatu blade/kayu) dan juga kontrol dari blade tersebut.  Maka ada blade yg susah kontrolnya brarti tidak bisa presisi hasil pantulannya (liar). Sebagai perbandingan antara sanwei cc dgn viscaria misalnya, hasil uji coba dan statistik menyebutkan viscaria lbh presisi drpd sanwei cc. Walopun sama2 geter tp stifness, hardness, sweet pot beda.

Tuesday, March 19, 2019

KEANGGOTAAN di PTMSI

Pasal 9
Bentuk dan Persyaratan
9.1. Keanggotaan terkecil Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia adalah perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang telah terdaftar pada PTMSI Kabupaten/Kota dimana perkumpulan tenis meja berdomisili dengan syarat-syarat sebagai berikut:
(a) Mempunyai susunan pengurus;
(b) Mempunyai pemain sekurang-kurangnya 5 (lima) orang yang aktif dan berpegang pada prinsip amatirisme;
(c) Mempunyai peraturan-peraturan khusus yang tidak bertentangan dengan AD/ART Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia;
(d) Mempunyai/ memiliki/ menguasai tempat latihan tenis meja;
(e) Mengajukan permohonan/mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran serta menyatakan diri untuk menjadi Anggota Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia serta telah melalui proses administrasi yang dilakukan oleh Pengurus di masing-masing wilayah pada setiap tingkatan untuk selanjutnya ditetapkan sebagai Anggota.
9.2. Pada setiap Kabupaten/Kota dibentuk 1 (satu) Pengurus Kabupaten/ Kota PTMSI;
9.3. Pada setiap Provinsi dibentuk 1 (satu) Pengurus Provinsi PTMSI.

Pasal 10
Penerimaan Anggota
Penerimaan untuk menjadi anggota bagi perkumpulan-perkumpulan Tenis Meja dilakukan sebagai berikut:
10.1. Mengajukan surat secara resmi kepada Pengurus Kabupaten/Kota PTMSI dimana domisili perkumpulan-perkumpulan berbeda;
10.2. Melampirkan bukti-bukti seperti yang disyaratkan dalam pasal 9.1. (a s/d e)

Pasal 11
Kewajiban Anggota
11.1. Setiap anggota (Perkumpulan Tenis Meja) wajib memenuhi dan mematuhi segala peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan tanpa terkecuali yang ada pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan/Ketentuan Khusus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada mentaati dan melaksanakan seluruh keputusan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional dan Keputusan-keputusan PTMSI lainnya.
11.2. Setiap Anggota ( perkumpulan Tenis Meja) wajib menjaga citra dan nama baik organisasi serta menunjang tinggi dan menjaga persatuan/kesatuan diantara warga demi nama baik Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia dan memelihara serta menumpuk hubungan baik dengan lapisan masyarakat olahraga pada khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya;
11.3. Setiap anggota (Perkumpulan Tenis Meja) wajib memperjuangkan maksud dan tujuan organisasi sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangan yang diberikan oleh Pengurus PTMSI disetiap tingkatan, satu dan lain hal dengan mengutamakan kepentingan Nasional pada umumnya dan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia Khususnya dengan menjauhkan sikap dan sifat yang hanya meningkatkan diri dan perkumpulan sendiri saja.
11.4. Setiap anggota (Perkumpulan Tenis Meja) wajib mengamankan dan memperjuangkan seluruh misi dan konsepsi organisasi serta menjunjung tinggi disiplin organisasi dan menjaga/memelihara Moral dan Mental yang baik sebagai olahragawan yang berjiwa Pancasila.
11.5. Sebagai warga persetujuan Tenis Meja Seluruh Indonesia harus bersifat sederhana, jujur, meningkatkan dan memelihara prestasi dengan tekun dan tidak mengenal putus asa serta menjauhkan sifat sombong, takabur, tinggi hati dan melaksanakan etika pergaulan sehari-hari dengan baik.

Pasal 12
Hak Anggota 
Setiap Anggota berhak :
(a) Memperoleh perlakuan yang sama (tidak diskriminatif) dari semua pengurus dan sesama anggota Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.
(b) Menghadiri dan menggunakan hak suaranya pada setiap rapat-rapat Pengurus disetiap tingkatan, serta menyampaikan pendapat secara lisan maupun tertulis.
(c) Mempunyai hak memilih dan mempunyai hak untuk mencalonkan wakilnya duduk di Pengurus Besar/Pengurus Provinsi/Pengurus Kabupaten/Kota sesuai peraturan yang berlaku.
(d) Memperoleh perlindungan dan pembelaan, pendidikan dan pelatihan, penataran dan bimbingan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia apabila di perlukan.
(e) Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul, saran serta pertanyaan, baik secara lisan maupun tertulis.
(f) Mewakili Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia untuk mengikuti kegiatan diluar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia sesuai dengan petunjuk dan keputusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.
(g) Dan lain-lain yang ditentukan dalam Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.

Pasal 13
Berakhirnya Keanggotaan 
13.1 Anggota berhenti karena :
(a) Atas permintaan sendiri dengan memberikan alasan-alasan yang obyektif dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.
(b) Perkumpulan bubar karena sesuatu hal dan lain hal.
(c) Diberhentikan dan/atau dipecat oleh karena dianggap menodai nama baik Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia atau tidak menjalankan Tata Tertib (peraturan/ketentuan-ketentuan) yang ada dalam Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan/ ketentuan-ketentuan khusus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.
13.2 Tata cara pemberitahuan dan hak membela diri Anggota diatur dalam Peraturan Organisasi.

TUPOKSI PTMSI

PTMSI mempunyai tugas :
  1. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan Nasional di bidang pembinaan dan pengembangan olahraga Tenis Meja.
  2. Mengkoordinasi dan membina kegiatan olahraga Tenis Meja yang pelaksanaannya dilakukan sampai ke seluruh pelosok tanah air.
  3. Merealisasi Tenis Meja sebagai olahraga masyarakat, serta meningkatkan peran olahraga Tenis Meja dalam segala macam bentuk dan ruang lingkupnya;
  4. Menyatukan, memperkuat, memperluas, membina dan mengawasi seluruh organisasi dan anggota Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia;
  5. Menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan serta meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan olahraga Tenis Meja, melalui penyempurnaan pelatihan, pembibitan dan pertandingan, baik di dalam maupun di luar Negeri;
  6. Meningkatkan prestasi olahraga Tenis Meja Indonesia sampai tingkat Olimpiade.
  7. Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Nasional maupun Internasional melalui olahraga Tenis Meja;
  8. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia serta ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


PTMSI mempunyai fungsi:
  1. Meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga Tenis Meja secara Nasional;
  2. Memasyarakatkan olahraga Tenis Meja yang dibina oleh anggotanya untuk mencapai prestasi olahraga Tenis Meja secara optimal;
  3. Memupuk dan membina persahabatan antar bangsa melalui olah raga Tenis Meja, yang diwujudkan dengan menjalin hubungan dan atau menjadi anggota organisasi keolahragaan Tenis Meja Internasional.

  • PTMSI mempunyai tujuan mewujudkan prestasi olahraga Tenis Meja yang membanggakan, membangun kepribadian untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.
  • PTMSI adalah satu-satunya organisasi olahraga tenis meja yang berwenang mengkoordinasi dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga Tenis Meja di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • PTMSI adalah anggota Badan yang sah melakukan pembinaan kegiatan olahraga prestasi Indonesia.
  • PTMSI dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia olahraga Tenis Meja International berstatus sebagai Wakil Indonesia di dalam International Table Tennis Federation, disingkat ITTF dan Asian Table Tennis Union, disingkat ATTU serta South East Asian Table Tennis Association, disingkat SEATTA.
  • PTMSI adalah lembaga swadaya masyarakat bersifat nirlaba dan tidak berafiliasi dengan kekuatan politik manapun juga.

Lambang PTMSI



Lambang PTMSI adalah lingkaran luar terdiri atas setangkai buah padi di sebelah kiri, bersambung dengan rantai pemersatu di bagian atas, lalu bersambung kemudian dengan setangkai kembang kapas termasuk kelopak kembangnya, dan dilengkapi seperlengkapan tenis meja di tengahnya sebagaimana digambarkan yang merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar, dengan penjelasan dan pengertian sebagai berikut :

  1. Tangkai padi dengan Sembilan Belas buah padinya berwarna kuning melambangkan Tahun Sembilan Belas yang sambungan tahunnya terdapat pada lingkaran luar kanan;
  2. Mata rantai pemersatu di sebelah atas, kedua-duanya berjumlah Delapan, berwarna kuning dengan pinggiran hitam, melambangkan Bulan Delapan, yaitu bulan proklamasi; di tengah-tengah mata rantai huruf Indonesia berwarna kuning dengan pinggiran hitam, melambangkan Kesatuan Nasional;
  3. Tangkai kembang kapas dengan Empat buah kembangnya berwarna putih dan Lima buah kelopak berwarna hijau melambangkan sambungan tahun, yaitu Sembilan Belas Empat Lima.
  4. Meja, hanya diperlihatkan permukaannya saja berwarna hijau dengan garis-garis pinggir putih; di tengah-tengah meja jaring berwarna putih, sedikit menonjol keluar samping permukaan meja; diatas jaring terdapat raket dengan tangkainya di atas, posisi miring - tangkai mengarah ke pojok kanan atas sedangkan daun menuju ke arah pojok kiri bawah; di ujung kiri daun raket dengan posisi setengah mengenai daun terdapat bola berwarna putih, semuanya melambangkan cabang olah raga Tenis Meja

Bendera PTMSI


Bendera PTMSI berwarna Merah di atas dan Biru di bawah, yang melambangkan jiwa dan semangat keberanian disertai kesetiakawanan dan di tengahnya digambarkan secara lengkap PTMSI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 di atas.
Bendera PTMSI, memanjang dengan ukuran lebar satu meter untuk masing-masing warna dengan panjang tiga meter, ukuran seluruh bendera menjadi dua meter lebar dan tiga meter panjang dengan di tengah-tengahnya bendera menonjol Lambang dengan ukuran setengah di atas warna merah dan setengah di atas warna biru muda.
Bentuk, warna dan ukuran bendera PTMSI dirinci pada lampiran II yang merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar.
Bendera PTMSI wajib dipergunakan pada setiap kegiatan PTMSI antara lain Musyawarah Olahraga, Rapat-rapat dan Pertandingan Olahraga Tenis Meja di tingkat pusat dan daerah, serta setiap mengikuti kegiatan keolahragaan multi event.

Tuesday, December 11, 2018

ARTI SINYAL FAULT OLEH WASIT TENIS MEJA



Service adalah senjata utama yang paling awal dalam sebuah pertandingan. Jika service kita lemah, maka itu berarti senjata kita lemah. Secara otomatis akan mudah dikalahkan. Namun, tahukah anda, bahwa di dalam Dunia Pimpong, ada beberapa aturan baku yang mengatur tentang cara service yang benar (legal). Aturan tersebut mengacu kepada induk federasi tenis meja dunia, yaitu ITTF. Coba perhatikan cuplikan ini dan bandingkan dengan cara service Anda selama ini. Apakah sudah legal atau masih Illegal? Sekelas pemain dunia saja kerap sekali melakukan illegal service. Mungkin itu tidak disengaja, namun bagi wasit yang memimpin pertandingan, sepanjang tidak memenuhi aturan ITTF, maka akan tetap dinyatakan gagal (Fault).

Selain FAULT, seorang wasit akan memberikan sinyal kepada pemain. Apakah Anda sudah mengerti arti sinyal FAULT tersebut? Berikut ini akan kita kupas tuntas tentang arti sinyal wasil dan sekaligus aturan yang benar terkait service di Dunia Pimpong. 

1. Ketinggian Bola
  • Bola harus dilambung. Tidak boleh dilempar atau dijatuhkan
  • Minimal ketinggian bola : 16 cm dari telapak tangan 
  • Tangan bola yang diangkat tinggi tidak menjamin, ketinggian lambungan bola mencapai 16 cm
lambungan bola minimal 16 cm

2. Bola Digenggam
  • Bola tidak boleh digenggam
  • Bola harus dapat dilihat pemain sekalis salah satu wasit sekurang-kurangnya 2/3 bagian bola
  • Ibu jari (jempol) tidak boleh menutupi bola
bola seharusnya diatas telapak tangan terbuka



3.Bola Terhalang Badan
  • Bola tidak boleh dihalangi badan/kepala/tangan/bahu
  • Bola harus terlihat bebas oleh penerima service (lawan)
bola dipukul tidak tersembunyi oleh bagian badan


4. Bola Dilambung Vertikal
  • Jika telapak tangan pemegang bola terlihat miring, dipastikan bola akan dilempar tidak vertikal
  • Bola tidak boleh terlalu jauh dari titik tumpu bola saat dilambungkan

bola dilambung lurus vertikal

5. Bola dikul tidak dibawah meja

bola tidak dipukul di bawah meja


6. Bola dipukul di atas meja
  • Ketika bola dilambungkan diatas meja
  • Ketika bola dipukul di atas meja

Bola tidak dipukul di atas meja


7. Bola tidak diletakkan di atas jari
  • Bola yang dilambungkan harus terhindar dari efek putaran
  • Bola yang diplintir saat dilambungkan akan berpotensi FAULT

Bola harus diletakkan tepat di telapak tangan (terbuka bebas)


Catatan:
  • Setiap wasit biasanya akan memberikan 1 KALI PERINGATAN (LET) terhadap service yang keabsahannya DIRAGUKAN. 
  • 1 KALI PERINGATAN (LET) diberikan kepada pemain yang melakukan service. Namun PERINGATAN tersebut berlaku sekaligus untuk kesemua pemain (tunggal/ganda)
  • Service yang jelas-jelas terlihat FAULT akan dinyatakan FAULT oleh wasit dengan memberikan 1 point kepada penerima service
  • tidak ada batasan FAULT untuk service sepanjang pemain melakukan ILLEGAL SERVICE
  • Kecurangan service sering terjadi pada angka-angka kritis. Dan pada angka-angka tersebut, wasit akan lebih konsentrasi dan fokus. 
  • Wasit berupaya memberikan peringatan di awal pertadingan untuk setiap kejadian service yang FAULT. Tujuannya semata-mata agar penonton dan pemain mendapatkan hasil pertandingan yang lebih berkualitas. Tidak ASAL MENANG. 

SEMUA PENILAIAN WASIT terkait dengan FAULT tidaknya sebuah service, tergantung kepada INTERPRETASI WASIT. Disarankan kepada seluruh Pemain untuk lebih banyak berlatih KHUSUSNYA SERVICE yang BENAR dan SAH. Dan jangan lupa untuk meminta advice kepada PELATIH, untuk meningkatkan kualitas service Anda. 

Monday, December 10, 2018

MAKNA dari "Cho-le" di Tenis Meja

Tentu anda sering sekali mendengar teriakan keras dari setiap atlit tenis meja yang berhasil mendapatkan poin. Pemain tenis meja di seluruh dunia memiliki cara yang berbeda untuk merayakan kemenangan dalam tenis meja. Banyak pemain menggunakan "Cho", dan "Cho-lei" (belajar dari pemain top China). Dan banyak teriakan-teriakn lainnya yang dikeluarkan sebagai pemicu semangat mereka untuk terus menambah pon dan memenangkan pertandingan. Lantas, apakah Anda sudah tahu apa-apa saja teriakan merekan dan makna sebenarnya? 



Mari simak video ini.




Berikut ini teriakan dan makna yang dikeluarkan oleh atlit tenis meja serta bagaimana cara menggunakannya dengan tepat:



1. Cho (给)
Saat berlatih atau bertanding, umumnya mereka mengatakan "Hao Cho". yang berarti bola yang bagus (good ball). Di China, ungkapan "hao cho" dipakai untuk memuji pemain lain yang berlatih dengan baik. Dalam pengucapannya, kata "Hao" (郝) diucapkan dengan singkat/pendek sedangkan "Cho" diteriakkan lebih panjang. menjadi "chooooooo". Istilah "CHO" ini membantu mereka untuk bermain lebih baik di poin berikutnya (bermain dengan fokus yang lebih baik atau lebih banyak adrenalin). Hampir semua pemain China dan Asia meneriakkan ini. Pengucapan CHO hanya untuk point-point terbaik saja. Tidak untuk semua poin.


2. Cho le (为了乐) 
"Le" (該) bermakna "LAGI, SEKALI LAGI". Jadi, "Cho le" bermakna "Bola bagus lagi" atau "bola bagus sekali lagi". Atau ada yang menyebutkan "Cho le! Cho" yang bermakna " Sekali lagi, bola yang bagus". Atau kalau teriakan Inggrisnya "One more, Good ball". Pemain yang sering berteriak seperti ini adalah Tomokazu Harimoto.


3. Aller/ Allez (Bahasa Prancis)
Pemain yang sering teriak "Allez, come on" adalah Ma Lin (atlit China). Mungkin karena Ma Lin susah mengucapkan huruf "R". Aller/allez bermakna "Ayo". Dan penyebutan Ma Lin yang lebih sering "Cho-le! Allez ! Come On !"


4. Sha (沙) atau Ca, C'est ca (Bahasa Prancis)
Dalam bahasa china, Sha berarti membunuh/mematikan. Tapi sebenarnya pengucapan ini meniru bahasa Prancis yang meneriakkan "Ca" atau "Ca C'est ca!" yang berarti "that's it" or "like this". atau yang menegaskan agar bola-bola yang seperti itu yang seharusnya lebih banyak dimainkan untuk mendapatkan poin terus menerus hingga menang. Pemain yang sering mengucapkan ini adalah Timo Ball


5. Chu (楚)
Chu adalah varian dari Cho. Pemain yang sering mengucapkan ini adalah Ma Long


6. Vamoz (Bahasa Portugis)
Vamos berarti "ayo lagi"


Catatan:
  • Tenis meja adalah Olah raga memukul bola, bukan olah raga lomba berteriak sekeras-kerasnya. Dan teriakan yang berlebihan sesungguhnya tidak lagi mencerminkan semangat olahraga yang sportif, fairplay dan beretika. Oleh karena itu, pergunakan teriakan anda yang benar sesuai dengan maknanya. 
  • Tidak boleh berteriak dengan wajah menghadap lawan. Pemain dapat dikenakan kartu kuning oleh wasit yang memimpin pertandingan. 

KEJUARAAN TENIS MEJA MASA PANDEMI COVID 19 TAHUN 2020 TANJUNGPINANG

Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Demikian pepatah ini dimaknai positif oleh Pengurus Kota PTMSI Tanjungpinang dalam meresp...